Pemberdayaan Sekolah Merdeka Melalui Optimalisasi Penerapan Protokol Kesehatan dalam Upaya Sekolah Bebas Covid-19
DOI:
https://doi.org/10.36555/tribhakti.v2i2.1683Keywords:
Coronavirus disease (Covid-19), Protokol KesehatanAbstract
Pandemi Coronavirus disease (Covid-19) belum dapat diprediksi kapan berakhir. Menurut ahli, penyebarannya masih akan terus terjadi. World Health Organization (WHO) malah mengingatkan bahwa virus ini mungkin tidak akan pernah pergi. Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia masih konsisten naik turun. Himbauan untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan tak henti-henti digaungkan. Penerapan protokol kesehatan yang ketat di sekolah menjadi komitmen kuat dari pihak sekolah agar sekolah tidak menjadi cluster baru penyebaran Covid-19 ini. Pelaksanaan aktivitas sekolah harus memenuhi syarat dan daftar pemeriksaan (ceklist) kesiapan sebelum membuka sekolah di masa Pandemi Covid-19 yang termuat dalam Surat Keputusan Bersama Empat Kementerian tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19. Syarat dan daftar ceklist tersebut merupakan manifestasi dari penerapan protokol kesehatan di sekolah. Menerapkan protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru di sekolah tentu tidak akan mudah. Tantangannya adalah dengan munculnya berbagai masalah. Masalah yang dihadapi SD Negeri 166 Ciateul dalam menerapkan protokol kesehatan di sekolah, diantaranya: 1) Keterbatasan tempat cuci tangan sebagai sarana penerapan protokol kesehatan di sekolah; dan 2) Kurangnya pemahaman orangtua peserta didik tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan di sekolah. Kegiatan yang dilakukan sebagai solusi dari masalah tersebut adalah: 1) Pendampingan pengadaan tempat cuci tangan sebagai sarana penerapan protokol kesehatan di sekolah; dan 2) Sosialisasi tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan di sekolah kepada orangtua peserta didik. Target capaian kegiatan, meliputi: 1) Tersedianya tempat cuci tangan sebagai sarana penerapan protokol kesehatan di sekolah; dan 2) Meningkatnya pemahaman orangtua peserta didik tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan di sekolah.
References
[2] Tim CNN Indonesia. 2020. Gerbang Perilaku Hidup Sehat ‘New Normal’ Pandemi Corona. (https://www.cnnindonesia.com). Diakses: Rabu, 20 Mai 2020.
[3] Satuan Tugas Penanganan Covid-19. 2020. Infografis Covid-19 Tanggal 11 Nofember 2020. (https://covid19.go.id). Diakses: Jumat, 20 Nofember 2020
[4] Tim CNN Indonesia. 2020. Syarat Daerah ditetapkan Zona. (https://www.cnnindonesia.com). Diakses: Sabtu, 10 Oktober 2020.
[5] Fellyanda Suci Agiesta. 2020. Mengungkap Arti Covid-19, Nama Baru Virus Corona PenggantinCoV-2019. (https://www.merdeka.com). Diakses: Sabtu, 10 Oktober 2020.
[6] Gilar Ramdhani. 2020. Menteri Nadiem Tegaskan Keputusan Masuk Sekolah Ada di Gugus Tugas Covid-19. (www.liputan6.com). Diakses: Sabtu, 6 Juni 2020.
[7] Wahyu Adityo Prodjo. 2020. Ini Ceklist Lengkap Kesiapan Sebelum Membuka Sekolah di Masa Pandemi Covid-19. (https://edukasi.kompas.com). Diakses: Jumat, 26 Juni 2020.
[8] Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat. 2020. Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi XIII Tahun 2020.
[9] Kemenkes. 2020. Dokumen resmi. Pedoman Kesiapan Menghadapi Covid-19.
[10]Syadidurrahmah, F., Muntahaya, F., Islamiyah, S. Z., dan Fitriani, T.A. 2020. Perilaku Physical Distancing Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Masa Pandemi Covid-19. 2(1), 29–37